Dreamtrip Lombok I’m on it !

Awal mulai cerita dari dapet email ini dari komunitas dream. Ohlalaaa !

Screenshot_2017-05-08-12-46-52-62

Kebetulan karena lagi kurang piknik dan jenuh sama suasana kerjaan akhirnya TAKE IT ! tanpa pikir panjang dan ijin cuti yang sedikit pemaksaan :p

Disamping itu, setelah beberapa kali ke Pulau Lombok (KARENA DINAS KERJAAN), hasrat untuk meng-explore Pulau Lombok memang sudah lama. Lombok menawarkan keindahan yang sangat berkesan dan tidak terbantahkan. Lombok memiliki panorama alam seperti pantai dan gunung yang sangat indah. Beberapa hari sebelum trip berlangsung, para peserta dikumpulkan dalam grup WA dan eng ing eng..ada 2 peserta yang ga asing..peserta juga dari Dreamtrip Jogja. yeyeye REUNIAN!

Day 01 (Jumat, 28 April 2017)

Sebelum checkin peserta trip foto bersama. yap masih malu malu dan lupa lupa inget namanya karena perkenalan belum berlangsung lama. Proses checkin hingga pengambilan bagasi berjalan lancar. Perjalanan menempuh waktu kurang lebih 2 jam dengan maskapai singa merah ^^

1493547976517

Sampailah kita di LIA (Lombok International Airport)..IMG20170428124749

Kami disambut oleh Pak Firman, yang merupakan Local Guide spesialis Pulau Lombok dan diajak makan siang di Grand Royal Bil Hotel. Makanannya sederhana tapi istimewa..terutama sambelnya

Kunjungan pertama kami diajak ke Pusat Kerajinan Tenun Patuh di Desa Sukarare. Desa Sukarare terletak di Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. Desa ini dikenal sebagai pusatnya para pengrajin tenun. Di daerah ini masih kental akan nuansa budaya lokalnya, dimana budaya lokal yang mengharuskan anak perempuan untuk bisa menenun. Mereka diajarkan untuk menenun sejak usia belia. Satu hal yang menjadikan daerah ini unik akan budaya lokalnya adalah, bila anak gadis belum bisa menenun maka mereka belum diperbolehkan untuk menikah. Sebelum menikah anak gadis diharuskan untuk membuat tiga sarung tenun.

IMG20170428141753

DSC_8926.JPGIMG20170428143023

kainnya cantik-cantik kan?

Kunjungan berikutnya ke Desa Sade. Sade adalah salah satu dusun di  desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Dusun ini dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak. Suku Sasak Sade sudah terkenal di telinga wisatawan yang datang ke Lombok. Sebagai desa wisata, Sade punya keunikan tersendiri.

1493547861333

Rumah adat suku Sasak terbuat dari jerami dan berdinding anyaman bambu (bedek).  Lantai dari tanah liat yang dicampur kotoran kerbau dan abu jerami. Campuran tanah liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah mengeras, sekeras semen. Cara membuat lantai seperti itu sudah diwarisi sejak nenek moyang mereka. Konon, dengan cara begitu lantai rumah dipercaya lebih hangat dan dijauhi nyamuk. Bayangkan saja, kotoran itu tidak dicampur apa pun kecuali sedikit air. Tapi saat saya masuk ke rumah, tak ada bekas bau yang tercium. Ah, orang Sasak Sade memang jenius!

DSC_9002.JPG

Disana kami disuguhi alunan alat musik tradisional suku sasak, salah satu yang membuat kagum adalah alat musik genggong. Instrumen seperti harpa mulut ini menghasilkan suara pada saat ditiup dan digerakkan talinya.

untuk lebih lengkapnya kunjungi  http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/7-alat-musik-tradisional-ntb-gambar-dan.html

IMG20170428155150 setelah itu dilanjutkan untuk melihat Tarian Paresean. Peresean adalah kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak yang mempertarungkan dua lelaki bersenjatakan tongkat rotan dan perisai. Kesenian ini merupakan tradisi lama Suku Sasak di Pulau Lombok, NTB, yang masih ada hingga sekarang. Dalam kesenian tersebut para lelaki berkumpul untuk menguji keberanian dan ketangkasan mereka dalam bertarung. Walaupun terdapat unsur kekerasan, namun kesenian ini memiliki pesan damai di dalamnya. Dalam pertunjukannya, Peresean biasanya digelar di tempat yang cukup luas, agar ruang gerak para petarung tidak sempit dan para penonton juga bisa menyaksikan. Dalam pertarungan tersebut terdapat dua orang petarung yang disebut dengan Pepadu dan tiga orang wasit yang mengatur jalannya pertandingan. Salah satu wasit yang mengawasi jalannya pertandingan disebut dengan Pakembar Tengah, dan wasit yang memilih para Pepadu disebut Pakembar Sedi.

Dalam pertarungan Peresean ini terdapat beberapa peraturan, diantaranya Pepadu tidak boleh memukul badan bagian bawah seperti paha atau kaki, tapi Pepadu diperbolehkan memukul bagian atas seperti kepala, pundak atau punggung. Setiap pukulan tersebut memiliki nilai masing-masing, dan pemenang dalam Peresean ini biasanya ditentukan dari nilai yang diperoleh setiap rondenya. Selain itu para Pepadu tersebut dinyatakan kalah apabila sudah menyerah atau berdarah.

DSC_8981

1493547857909

Peserta trip berfoto bersama dengan pengisi acara…Bhaaaaa !!!

1493554661214

Setelah bermanis-manis fotonya, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Tanjung Aan. Pantai ini berada di sebelah selatan Lombok Tengah dengan waktu  tempuh sekitar kurang lebih 1,5 jam perjalanan dari pusat kota Mataram atau sekitar 30 menit saja perjalanan dari Bandara Internasional Lombok.

Pantai ini mulai naik daun karena memiliki dua sisi pantai yang sama-sama indah tetapi berbeda. Perbedaan mencolok dari kedua sisi pantai yang dipisahkan oleh tanjung berupa bukit batu ini adalah pasirnya. Pada sisi kiri Tanjung Aan, terdapat pantai yang memiliki pasir berwarna kuning kecokelatan. Warga setempat menyebutnya sebagai pasir merica karena bentuknya sangat mirip dengan buliran lebih besar ketimbang pasir biasa. Sementara di sisi sebelahnya Tanjung Aan atau warga setempat menyebut Tanjung An, memiliki pasir seputih tepung dengan butiran-butiran pasir menyerupai tepung berwarna putih bersih.

Birunya air laut di pantai ini memanjakan mata yang memandang. Komposisi warna antara pasir putih, perbukitan hijau, laut biru, langit berawan putih, sangat sayang untuk dilewatkan. Cekrek!! harus diabadikan melalui lensa kamera.

DSC_9068DSC_9069

Buat yang ga takut ketinggian bisa mencoba menaiki bukit yang berada di pantai ini. Berhubung angin diatas bukit cukup kencang, siapkan kuncir untuk rambut yang digerai untuk meminimalisir kekusutan hubungan dengan mantan (eh..maksudnya rambut)

Lelah akan terbayarkan dengan pemandangan yang indah dari atas bukit bak pemandangan bukit hijau di New Zeland. Apalagi jika mendaki bukit ini menjelang matahari terbenam dan dapat menyaksikan sunset dari atas bukit ini. Dari atas bukit ini pula kita dapat melihat Pantai Seger di sebelah barat sementara di sebelah Timur kita dapat melihat Batu Payung dan Gili Anak Anjakan.

DSC_9056

on frame : Isthi Rahayu

1493892889319

on frame : Me

Karena dikejar oleh waktu dan sudah hampir sunset, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama di Kuta Lombok.

1493694007942

Kemudian perjalanan lanjut makan malam Ayam Taliwang, kuliner khas Lombok. Ayam Taliwang adalah makanan khas  Taliwang yang berbahan dasar daging ayam yang dibakar dengan bumbu dan rempah dan biasanya disajikan bersama makanan khas Lombok yang lain, misalnya plecing kangkung dan beberuk. Setelah seharian beraktivitas, peserta check in di Lombok Garden yang terletak di Pusat Kota Mataram dan istirahat karena keesokan harinya bakalan seharian mengexplore Lombok sampe puas 😀

 

Day 02 (Sabtu, 29 April 2017)

Time to GT GT GT !

(plis read : Gili Trawangan)

Setelah sarapan di Hotel, perjalanan hari ini adalah Menuju Ke Gili Trawangan. HORAAAY ! (maap luebay)

Bukit Malimbu ada dua, yaitu Bukit Malimbu 1 dan Bukit Malimbu 2. Letaknya berada di wilayah Senggigi, hanya 30 menit dari pusat Kota Mataram. Disini bisa melihat dua gili yang paling terkenal, yaitu Gili Trawangan dan Gili Meno dari kejauhan, dengan latar belakang sunset. Pemandangan yang sempurna inilah yang menjadikan Bukit Malimbu sebagai tempat terbaik untuk menikmati sunset di Pulau Lombok. Garis Pantai Senggigi yang panjang terlihat jelas dengan mata telanjang. Lebih dari itu, lautan biru dengan gradasi pun terlihat cantik. Sengatan cahaya matahari, tak mampu mengurungkan niat peserta yang merupakan salah sekiam dari wisatawan yang datang untuk panas-panasan meresapi kecantikan pemandangan dari Bukit Malimbu.

IMG201704290946331493693882300

Sampai di penyeberangan Teluk Nare, kita menunggu sambil berbelanja topi karena matahari di GT sepertinya terik. Setelah kurang lebih 40 menit menunggu, kapal kitapun datang. Perjalanan menuju GT kurang lebih 30 menit menggunakan kapal kayu. Jika kita menggunakan kapal speed bisa ditempuh sekitar 10 menit.IMG20170429104455IMG20170429115823

photo by Stella Prita

Kegiatan yang dilakukan di GT macem-macem. Tapi gue memilih sepedaan keliling pulau, foto, selfie, foto lagi, selfie lagi, jelajah hutan dengan tanah becek kemudian lunch di salah satu restoran disana. Makannya langsung lahap lupa diet. BIG NO! ya klo lagi liburan terus Diet..rugi banget 😦

Ini dia Foto peserta Dreamtrip Lombok x Sariayu beserta tim pendukung selama beberapa hari ini di Lombok.1493547909763

Rombongan meninggalkan GT kira-kira pukul 17.00, niatan menuju bukit Malimbu untuk melihat sunset sepertinya tidak mungkin.. karena sampai disana langit sudah gelap. Dan kita makan malam dengan ayam taliwang, ikan bakar dan sate rembiga, kerang masak pedas dan semuanya istimewa. Setelah makan malam kita kembali ke hotel.

Day 03 (Minggu, 30 April 2017)

Time to sayonara 😥 😦

Setelah sarapan di hotel peserta Dreamtrip mengikuti beauty class yang dipersembahkan oleh Sariayu  dengan tema Inspirasi Gili Lombok.  Setelah melakukan serangkaian acara, kemudian secara bergantian melakukan shoot untuk review produk dari Sariayu dan Sariayuhijab.

IMG201704300815571493779294667

photo by Rr. Anggun WP

Setelah itu semua, pukul 11.00 kami melakukan check out dari hotel dan berlangsung lancar dan ga ribet karena dibantu oleh Tim Mulia Vacation, travel yang membantu peserta Dreamtrip kali ini mengeksplore Pulau Lombok. Kunjungan pertama di hari terakhir ini adalah Bangunan Islamic Centre yang berlokasi di Jalan Udayana, Mataram yang seakan menyempurnakan sebutan bagi Lombok sebagai : ” Island With a Thousand Mosque”
Kesempatan untuk naik ke menara setinggi 99 meter tidak disia-siakan dong, dimana kita bisa melihat Kota Mataram dari ketinggian..

IMG20170430141443

photo by Stella Prita

Perjalan berikutnya kita makan siang “ayam taliwang” lagi…
hm..

Setelah makan siang, kita berkunjung ke beberapa pusat oleh-oleh yang ada di Mataram dan karena rasa penasaran akan sate rembiga, kami sepakat untuk memesan sate rembiga sebagai salah satu oleh-oleh untuk dibungkus dan dibawa pulang. Masih ada 1 spot sebelum kembali ke Jakarta, adalah Taman Narmada..

katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia

aku punya ragamu tapi tidak hatimu..

malah nyanyi Armanda kan T.T

Taman Narmada merupakan salah satu taman terbesar di Nusa Tenggara Barat. Taman Narmada di bangun oleh Raja Anak Agung Ngurah Karangasem pada tahun 1727 masehi. Nama taman ini diambil dari sebuah sungai suci di india, yaitu sungai Narmanadi. Taman ini menyerupai Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak. Konon, ketika Sang Raja sudah terlalu tua untuk melakukan ritual kurban ( pekelem ) ke puncak Gunung Rinjani yang memiliki ketinggian 3.726 meter, beliau memerintahkan seluruh arsitek kerajaan untuk membawa nuansa Gunung Rinjani ke tengah pusat kota dan menjadikan taman Narmada sebagai miniatur Gunung Rinjani. Perayaan ini dilakukan pada bulan purnama kelima atau sering disebut juga sebagai tahun caka.

source : http://wisatalombokmurah.com/sejarah-singkat-taman-narmada-lombok/

DSC_9103

Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu.

Konsep taman ini berciri khaskan nuansa alam yang eksotik, ditata menyerupai bentuk gunung. Di bagian bawah terdapat tiga kolam yang diairi oleh sumber mata air jernih bagaikan sebuah danau. Jumlahnya yang tiga, sama dengan jumlah Danau Segara Anak di puncak Gunung Rinjani. Di dalam taman ini terdapat sebuah pura bernama Pura Kalasa yang berada di bagian atas. Untuk sampai ke pura ini, anda harus melewati puluhan anak tangga yang sengaja dibuat agar tampak seolah – olah menaiki Gunung Rinjani. Cukup melelahkan untuk sampai ke puncak atas Pura Kalasa. Namun rasa lelah tersebut akan terhapus dengan adanya suasana alam yang masih segar, pepohonan yang rindang dan kolam renang alami dengan air yang jernih.

Dalam satu tahun sekali Pura Kalasa mengadakan Acara Pujawali, dimana para umat hindu melakukan persembahan hasil bumi sebagai wujud terima kasih kepada Tuhan. Selain sebagai tempat di adakannya acara pakelem Taman Narmada juga sebagai tempat peristirahatan Raja dan keluarga, di Taman Narmada anda juga dapat melihat bangunan yang terletak di depan pintu masuk Taman yang di sebut dengan Bale Agung, yaitu tempat Raja mengadakan pertemuan atau rapat.

DSC_9106DSC_9117DSC_9119

Hal menarik lainnya, di Taman Narmada ini juga terdapat air kolam yang berasal dari sumber mata air Gunung Rinjani dan di percaya bisa membuat seseorang menjadi awet muda dengan mencobanya dengan cara meminum atau membasuh muka anda dengan air tersebut.

Saat ini Taman Narmada terbuka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara dan selalu padat terutama pada akhir pekan. Tempat rekreasi ini selain menyuguhkan keindahan taman dan kolamnya juga menyimpan banyak nilai sejarah.

Sepulang dari Taman Narmada kita harus sesegera mungkin untuk menuju ke Bandara dan melakukan Checkin dan drop bagasi karena sangat dipastikan tambahan kardus oleh-oleh lumayan banyak.(Hehe)

Penerbangan kami dari pukul 19.20 kemudian ada pengumuman DELAY hingga pukul 21.40 …. maskapai singa merah sih emang hobi delay, rasanya de javu trip ke Jogja setahun kemarin. Setelah menunggu 30 menit pertama kita dipaksa keadaan untuk makan malam sembari menunggu delaynya penerbangan menuju Jakarta di S*****A (nah lo tebak-tebakan)

Pada pukul 21.20 sudah ada pengumuman untuk kembali dan persiapan untuk masuk pesawat. 2 jam selama perjalanan dipesawat hening.. mungkin penumpang sudah lelah hayati karna delay yang lama. Begitu landing rasanya raga dan jiwa ini gak mau banget move on dari Lombok.

Ah,

Harus berpisah dengan teman-teman rempong dan lebay rasanya……

Selama 3 hari ini sangat berkesan,

mulai dari pemilihan peserta (yang ternyata banyak yang jayus tapi easygoing dan cepet akrab), Mulia Vacation travel yang sangat profesional dan special thanks to  Sariayu untuk produk-produk yang alami dan halal yang menemani sepanjang perjalanan dan tak ketinggalan Dreamtrip untuk kesempatan yang tak terbatas bisa gabung lagi disini 🙂

Sampai jumpa di pertemuan berikutnya,

keep in touch my new lovely sisters n brothers

Author:

Working Mom Review Sharing

Leave a comment